----- English Translation -----
I wonder why it is
On this worryful night
I'm writing on paper
These feelings to you
Could it be that
I'm just being whimsical?
But the sheets will only
Keep on increasing
An equation to calculate the chances of love
It'd be nice if I had one
My sparkling, shining wishes
Have slopped in with my worries
That's right, let's just staple them together
My mood was only simple at the start
But it got hot inside without me knowing
And somehow the staples no longer go through
Lala, see you tomorrow
I wonder what I should do
Rereading it is embarrassing
Even though all these feelings
Keep being written down
Somehow if these feelings
Get tossed into the trash
My heart would in pain
So I wonder if I should keep them
Now my feelings will be revealed
Searching for words without a dictionary
This plan makes me excited
Expanding it makes me too tired
Let's just staple everything together
Recalling the things I did today
Always makes my chest tighten
I ran out of staples, need to buy some more
Lala, see you tomorrow
My sparkling, shining wishes
Have slopped in with my worries
That's right, let's just staple them together
My mood was only simple at the start
But it got hot inside without me knowing
And somehow the staples no longer go through
Lala, see you tomorrow
----- Indonesia Translation -----
Aku bertanya-tanya mengapa
Pada khawatir malam ini
Aku sedang menulis di atas kertas
Perasaan ini kepada Anda
Mungkinkah
Aku hanya menjadi aneh?
Tapi hanya lembaran
Terus meningkat
Sebuah persamaan untuk menghitung kemungkinan cinta
Ini akan menyenangkan jika aku punya
Saya berkilauan, bersinar keinginan
Telah tumpah dengan kekhawatiran saya
Itu benar, mari kita bersama-sama pokok mereka
suasana hati saya hanya sederhana pada awal
Tapi itu bisa panas dalam tanpa aku tahu
Dan entah bagaimana staples tidak lagi melalui
Lala, sampai besok
Aku ingin tahu apa yang harus kulakukan
Membaca ulang itu memalukan
Meskipun semua perasaan ini
Jauhkan dituliskan
Entah bagaimana jika perasaan ini
Dapatkan dibuang ke tempat sampah
Hati saya akan sakit
Jadi saya bertanya-tanya apakah aku harus menjaga mereka
Sekarang perasaan saya akan terungkap
Mencari kata-kata tanpa kamus
Rencana ini membuat saya senang
Memperluas membuat saya terlalu lelah
Mari kita semua bersama-sama pokok
Mengingat hal-hal yang kulakukan hari ini
Selalu membuat dadaku menegang
Aku berlari keluar kebutuhan pokok, perlu membeli lagi
Lala, sampai besok
Saya berkilauan, bersinar keinginan
Telah tumpah dengan kekhawatiran saya
Itu benar, mari kita bersama-sama pokok mereka
suasana hati saya hanya sederhana pada awal
Tapi itu bisa panas dalam tanpa aku tahu
Dan entah bagaimana staples tidak lagi melalui
Lala, sampai besok
story nisha
Sabtu, 11 Juni 2011
Sabtu, 04 Juni 2011
CerBung (cerita Bersambung) punya aku 100%
Mereka Tunangan Ku
Part 1 “Awal ...”
“M |
aaf tolong beri kami keringanan untuk sementara waktu ini!”, ucap Hanna yang memohon sambil berlutut kepada seorang premen yang mengacak-ngacak rumah peninggalan neneknya.
“tidak ada keringanan lagi kalian sudah menunggak 6 bulan jadi rumah ini akan kami sita”, jawabnya dengan suara yang keras. Hanna pun keluar dari satu-satunya rumah yang ia tinggali selama ini.
Sambil membawa 2 tas besar dan 1 tas yang biasa untuk di pakai ke sekolah dan menggenggam selembar kertas putih yang isinya:
Maafkan mama dan papa, sayang! semoga kamu baik-baik saja. Mama & papa |
“awalnya Nana gak ngerti maksud papa dan mama ninggalin Nana dengan surat ini (sambil melihat kembali surat singkat dari ayah dan ibunya). Tapi, sepertinya sekarang aku mengerti semua itu. (Hanna atau biasa di panggil Nana melangkahkan kaki tanpa tujuan yang jelas dengan tubuh yang mulai lemas, ia berjalan di bawah sinar matahari yang membakar kulit sawo matang hanna) bukannya ninggalin uang atau apa, kek! Malah ninggalin hutang 100 jt dan kenapa aku gak diajak kabur aja gitu!malah ninggalin di kota besar Jakarta gini. Nana harus gimana ya Allah! Bantu nana ya Allah dalam ujian-Mu kali ini! amin”, ucap hanna dalam hati yang tanpa sadar berjalan ke sebuah taman kota yang sepi. Ia pun duduk di sebuah bangku taman, lalu menatap langit di balik dedaunan pohon yang rindang.
Bruk...
tiba-tiba dari belakang ada yang menutup mulut hanna dan membawanya pergi dari taman kota. Hanna yang pingsan karena seseorang di belakangnya menutup mulut Hanna dengan sapu tangan.
# Rumah keluarga Hanei
“duh, nyamannya bahuku, kakiku,seluruh badan ku terasa nyaman dan kulit terasa sangat lembut” , ucap hanna yang bangun dan berada di suatu ruangan. Hanna pun melihat kearah belakangnya berdiri 6 orang wanita yang berseragam dan sama-sama menyangulkan rambut mereka, yang sedang memijat tubuh Hanna.
“aduh kalian ngapain aku sih??”, ucap hanna yang berusaha berdiri dari tempat tidur yang ditaburi bunga ala spa di Bali.
“nona mohon tunggu sebentar lagi selesai”, ucap seorang perempuan yang memijitnya juga. Acara pijat pun selesai, Hanna yang berusaha menanyakan apa yang terjadi. Akan tetapi, ia keburu di tarik oleh 6 orang wanita tadi. Lalu, Hanna di persilakan mandi di bak mandi yang cukup besar dan beraroma mawar yang menyegarkan pikiran. Setelah itu, Hanna disuruh memakai gaun berwarna ungu dengan pita besar di sampingnya, rok gaun itu melebar dan selutut Hanna. Gaya rambut Hanna yang hanya di segi lurus, kini di ubah menjadi sedikit ikal dan di beri hiasan rambut berbentuk jepit berbentuk bunga Sakura. Saat melihat penampilanya bagai princess di buku cerita, Ia sampai lupa akan kejadian yang menimpanya tadi pagi. Setelah semua proses kecantikan ia lewati, seorang pria tua datang menghampirinya.
“permisi ,saya sekertaris utama keluarga Hanei(sambil menundukan kepalanya). Nama saya Hasan. Nyonya besar ingin bertemu dengan anda”, ucap pria tua itu berpakain taxedo. Hanna hanya menundukan kepala dan mengikuti.
“maaf Pak hasan, apakah aku boleh menanyakan sesuatu?”, ucap Hanna sedikit malu-malu,
“silakan nona!”, ucap pak Hasan dengan sangat sopan.
“sebenarnya apa yang terjadi? Kenapa aku ada di rumah keluarga Hanei? Terus kenapa aku jadi begini?”, ucap hanna yang penasaran.
“semuanya akan terjawab setelah anda bertemu dengan nyonya besar”, ucap Pak Hasan dengan begitu sopan.
Hanna pun masuk ke dalam ruangan bergaya Eropa. Terlihat seorang nenek tua membelakangi Hanna sambil memegang gelas antik. Nenek itu pun membalikan badannya dan langsung melihat ke Hanna yang sudah berdandan cantik. Pak Hasan pun pergi dari ruangan itu sambil menundukan kepalanya dengan berjalan mundur ia keluar dari rungan yang penuh dengan hiasan keramik cantik lalu menutup pintu ruangan itu pelan-pelan.
“bagaimana? Seorang itik buruk rupa dapat berubah menjadi angsa yang sangat cantik seperti yang ada di depan mataku ”, ucap nenek itu dengan sangat sombong yang memulai pembicaraan.
“maksud nenek?”, tanya Hanna
“eh, jangan panggil saya nenek karena saya bukan nenek kamu dan kamu bukan cucu saya Panggil saya nyonya besar! mengerti!!”, ucap nenek yang ingin di panggil nyonya besar itu yang menaruh gelasnya di atas meja. Lalu duduk santai diatas sofa yang sangat empuk.
“ini nenek bawel amat sih!”, ucap hanna dalam hati yang sudah capek sama kakinya yang memakai hakkiel tinggi.
“baiklah nyonya besar! Boleh kah saya tahu apa tujuan anda dari semua kejadian yang menyedihkan dalam hidup saya ini???”, ucap Hanna yang sebenarnya tidak suka bahasa formal.
“menyedihkan apa? Seharusnya kamu senang karena di undang oleh keluarga Hanei ini!”, ucap nyonya besar itu yang berdiri dan langsung menatap Hanna.
“baiklah! Jadi, Apa maksud dan tujuan Nyonya besar mengundang seorang itik buruk rupa seperti saya dalam istana keluarga Hanei ini?”, ucap Hanna yang mulai kesal.
“nah harus seperti itu!(ucap nyonya besar sambil tersenyum sambil mengambil map berwarna merah). Kamu terkenal di SMP sebagai Master MAKCOMBLANG, Grils Psychology, Love Oracle, sejak SMP slalu menjadi ketua kelas, sering menjadi ketua club silat, chiliders, tari tradisional dan pernah menjadi ketua Osis. Sedangkan dari prestasi 10 tropi juara 1 membaca Al-Quran, juara ke 2 lomba pidato tingkat Nasional, juara 1 lomba menulis tingkat nasional dan motto hidup kamu hidup itu sementara jadi harus melakukan hal yang terbaik. “,ucap nenek itu sambil membaca map berwara merah itu dengan kaca mata jadul namun cocok untuk ukuran nenek.
“ini nenek tau gue dari mana?”,ucap Hanna dalam hati yang penasaran.
“maka dari itu silahkan baca Map ini(sambil memberikan sebuah map kuning)”,ucap nyonya besar itu. Hanna pun membaca setiap kata dengan sangat teliti. Selesai membaca 3 lembar kertas HVS yang ditulis melalui komputer itu, dahi Hanna mengekerut dan wajahnya tampak kesal dan tidak suka.
“apakah kau setuju, jika setuju lebih baik tanda tangan dan cap jari di kertas itu”, ucap Nyonya besar itu dengan sangat sombong dan angkuh.
“kenapa Nyonya memilih saya??”, Tanya Hanna penasaran
“ada 4 alasan saya memilih kamu pertama dari segi agama kamu bagus, ke dua dari segi kemampuan untuk mengubah pribadi seseorang bagus, dari segi pengetahuan umum juga bagus dan terakhir kamu sedang masa-masa sulit jad i sangat gampang untuk memperkerjakan mu. ”, ucap Nenek berambut putih dan berkonde ini.
“jadi Nenek ini mau menghemat, seandainya saja aku bukan dalam keadaan sesulit ini aku akan meminta tambahan. Ternyata Nenek ini sudah tau matto kedua ku yaitu melakukan segala sesuatu demi uang”, ucap Hanna dalam hati ngomel.
“tapi, kalau Nyonya mau mengubah pribadi mereka seharusnya jadikan aku sebagai guru atau yang lainnya. Dan sejujurnya saja ini pengkhianatan terhadap Cinta dan sama saja Nyonya sudah menyakiti mereka. Bagai mana kalau mereka tau semua ini??”, ucap Hanna yang coba menolak dengan cara baik-baik.
“saya lakukan ini untuk mereka sendiri dan kamu lebih baik tenang saja ini tidak akan ketahuan yang tahu hanya kau, aku dan sekertaris Hasan. Jadi bagaimana jawabanmu?”, tanya nenek itu dengan sangat angkuh.
“TIDAK!!! aku tidak mau mengorbankan perasaan mereka untuk kepentingan Nyonya!”, ucap Hanna keras.
“aku tau! kau terlibat hutang, ayah dan ibumu pergi karena terlibat hutang 100 jt, dan kamu baru membayar dengan rumah tua yang harganya 20 jt jadi tinggal 80jt lagi belum di tambah bunga 75% jadi totalnya 155jt, lalu apakah kau sudah tau orang tua mu masuk penjara karena terlibat penipuan dan mereka denda 200jt. Sebenarnya aku bisa membayarnya dengan satu kali telepon, tapi semua itu juga harus ada bayaranya yaitu melaksanakan isi dari perintah 3 lembar itu, jadi di depan matamu terdapat 2 pilihan keluarga atau cinta??”, ucap Nyonya besar itu menekan Hanna.
Hanna pun berpikir kembali. Lalu dengan risau ia menyetujui perjanjian di kertas itu, walaupun ia tau apa akibat dari semua itu ia tetap melakukannya dengan begitu sedih.
“bagus!”, ucap nenek itu merasa menang, yang langsung menelepon ke seseorang dan menutupnya begitu cepat.
“jadi kita mulai dari mana?”, ucap Hanna yang mengubah raut wajahnya menjadi siap memulai permainan pengkhianatan Cinta. Nyonya besar pun tersenyum lebar dengan begitu bahagia.bersambung.... ke Part 2 "perkenalan"
Langganan:
Postingan (Atom)